Ilmu Laduni Hikmah Asma 9 adalah gabungan dari Ilmu Hidup, Tenaga Dalam Ilahi Asma Sembilan dan Asma Walisongo. Ilmu ini dapat dimanfaatkan untuk penyembuhan dan conditioning keadaan menurut keinginan kita. Dengan melakukan metode yang diberikan disertai pembangkitan/inisiasi, Insya Allah bisa memberikan hasil yang memuaskan. Pada hakekatnya, kita bisa memperoleh laduni, kuncinya adalah kesucian hati. Kesucian hati disini, bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan pengamalan asma sembilan maupun asma’ walisongo ini, yang insya Allah tidak bertentangan dengan syareat Islam. Sebagai contoh tahapan awal dari asma walisongo, adalah doa yang diambil dari surat at taubah ayat 128-129. Laduni bisa dicapai apabila otak rasional dan otak intuitif telah digunakan secara maksimal, sehingga hidayah atau informasi yang akurat dari Allah akan turun (laduni). Dengan demikian laduni, bukan Ilmu yang diturunkan Allah tanpa sebab, tanpa belajar dan tanpa ikhtiar. Ada dua level yaitu level praktisi dan level guru.
Pendapat Ulama Tentang Ilmu Laduni
Putra bungsu dari KHR. As’ad Syamsul ‘Arifin, Sukorejo Asembagus Situbondo Jawa Timur, yang di kenal memiliki kelebihan-kelebihan tertentu, karena kepandaian dan kealimannya mengungguli teman-teman sebaya dan seniornya, berpendapat bahwa “untuk memperoleh ilmu laduni, tidak perlu banyak laku(ikhtiar/tirakat), sebab laduni hadir bersamaan dengan hidayah dan pemberian Allah. Laku-laku tersebut berfungsi sebagai pengasah diri untuk lebih bersih dari perbuatan tercela maksiat dan dosa. (hasil wawancara A. Busyairi Harits, M.AG dengan Gus Fawa’id, tanggal 27 November 2002 dikediaman Gus Fawa’id, Pesantren Salafiah Syafi’iyah Sokorejo Asembagus Situbondo).
KH Ahmad Jauhari Umar, seorang ulama pengasuh Pondok Pesantren Daru al- Salam, Kejayan Pasuruan, Jawa Timur, memandang bahwa Ilmu Laduni itu bisa dimiliki oleh siapa saja, asal mereka tetap banyak belajar dan dekat dengan Allah. (hasil wawancara A. Busyairi Harits, M.AG dengan KH . Jauhari, tanggal 15 Desember 2002 di rumah kediaman Beliau, di Kejayan Pasuruan).
KH Abdul Qayyum Manshur, seorang ulama pengasuh Pondok Pesantren Al-Nur Lasem Jawa Tengah, berpendapat bahwa Ilmu Laduni tetap ada, tapi harus diimbangi dengan kesungguhan hati dalam belajar dan kuncinya adalah kesucian hati. (hasil wawancara A. Busyairi Harits, M.AG dengan Gus Qayyum , tanggal 11 Juni 2003 di Masjid Kauman Semarang). Berpijak pada berbagai pendapat yang dikemukakan diatas, ilmu laduni sangat inheren dengan belajar. Dalam Al-Qur’an terdapat banyak kalimat atau kata-kata yang mendukung terhadap perolehan jenis ilmu itu dari belajar. Misalnya dalam beberpa firman Allah yang berbunyi “wa allamnahu min ladunna ilman”, “allama bi al-qalam”, “allama al-insaana ma lam ya’lam”, dan ‘nun wa al-qalami wa ma yasthurun”, menunjukkan bahwa ilmu diperoleh melalui ranah konitif, afektif dan psikomotorik. Artinya secara normatif pendidikan dan pembelajaran selalu terkait dengan perubahan tingkah laku manusia, meskipun secara teologis juga dimungkinkan berlakunya nuansa spiritual yang mengiringi perjalanan perubahan tersebut. Perpaduan antara proses belajar secara fisik dengan laku tasawuf atau laku spiritual berupa dzikir, wirid, aurad/amalan, akan mampu mengantarkan seseorang menjadi pelaku pelajar dan memiliki laduni yang sebenarnya.
Pendapat Ulama Tentang Ilmu Laduni
Putra bungsu dari KHR. As’ad Syamsul ‘Arifin, Sukorejo Asembagus Situbondo Jawa Timur, yang di kenal memiliki kelebihan-kelebihan tertentu, karena kepandaian dan kealimannya mengungguli teman-teman sebaya dan seniornya, berpendapat bahwa “untuk memperoleh ilmu laduni, tidak perlu banyak laku(ikhtiar/tirakat), sebab laduni hadir bersamaan dengan hidayah dan pemberian Allah. Laku-laku tersebut berfungsi sebagai pengasah diri untuk lebih bersih dari perbuatan tercela maksiat dan dosa. (hasil wawancara A. Busyairi Harits, M.AG dengan Gus Fawa’id, tanggal 27 November 2002 dikediaman Gus Fawa’id, Pesantren Salafiah Syafi’iyah Sokorejo Asembagus Situbondo).
KH Ahmad Jauhari Umar, seorang ulama pengasuh Pondok Pesantren Daru al- Salam, Kejayan Pasuruan, Jawa Timur, memandang bahwa Ilmu Laduni itu bisa dimiliki oleh siapa saja, asal mereka tetap banyak belajar dan dekat dengan Allah. (hasil wawancara A. Busyairi Harits, M.AG dengan KH . Jauhari, tanggal 15 Desember 2002 di rumah kediaman Beliau, di Kejayan Pasuruan).
KH Abdul Qayyum Manshur, seorang ulama pengasuh Pondok Pesantren Al-Nur Lasem Jawa Tengah, berpendapat bahwa Ilmu Laduni tetap ada, tapi harus diimbangi dengan kesungguhan hati dalam belajar dan kuncinya adalah kesucian hati. (hasil wawancara A. Busyairi Harits, M.AG dengan Gus Qayyum , tanggal 11 Juni 2003 di Masjid Kauman Semarang). Berpijak pada berbagai pendapat yang dikemukakan diatas, ilmu laduni sangat inheren dengan belajar. Dalam Al-Qur’an terdapat banyak kalimat atau kata-kata yang mendukung terhadap perolehan jenis ilmu itu dari belajar. Misalnya dalam beberpa firman Allah yang berbunyi “wa allamnahu min ladunna ilman”, “allama bi al-qalam”, “allama al-insaana ma lam ya’lam”, dan ‘nun wa al-qalami wa ma yasthurun”, menunjukkan bahwa ilmu diperoleh melalui ranah konitif, afektif dan psikomotorik. Artinya secara normatif pendidikan dan pembelajaran selalu terkait dengan perubahan tingkah laku manusia, meskipun secara teologis juga dimungkinkan berlakunya nuansa spiritual yang mengiringi perjalanan perubahan tersebut. Perpaduan antara proses belajar secara fisik dengan laku tasawuf atau laku spiritual berupa dzikir, wirid, aurad/amalan, akan mampu mengantarkan seseorang menjadi pelaku pelajar dan memiliki laduni yang sebenarnya.
Gambaran tentang Asma Walisongo
Asma’ Walisongo adalah mustika karomah segala hajat yang menfaatnya untuk mengisi ilmu keselamatan, benteng dari segala kejahatan kasar maupun halus, pentalkan musuh, kharisma agung dan lancar rizki, baik untuk mengisi diri sendiri, keluarga maupun orang lain. Untuk mengisi benda dan untuk membuat ramuan rajjah pengobatan segala macam penyakit fisik dan non fisik, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Untuk memanfaatkan Asma’ Walisongo, maka harus tahu “doa kuncinya” yang bunyinya “Bismillaahirrahmaanirrahiim, Asyhadu anlaa ilaa haillallah wa asyhadu anna Muhammadar rasuuluullah, ayat karomahe Asma’ Walisongo,siro metu oo ono gawe Allahu Akbar Allahu Akbar, Allahu Akbar, Ya Allah Ya Rosulullah Ya Syaikh Abdul Qodir Al Jailani, Ya Poro Wali-wali Allah ......dst” Setelah membaca ‘doa kunci/akses Asma Walisong’ baru kemudian, ditiupkan ke media, berupa air. Dalam proses pengisian Asma Walisongo, tersebut disebutkan ‘hajat’ sesuai keinginannya, setelah selesai membaca ‘doa kunci/akses’ tersebut. Adapun untuk menghimpun Energi Asma’ Walisongo, secara bertahap kita melakukan penguncian ilmu, sesuai dengan tahapan keilmuan. Dengan penghimpunan Energi Asma Walisongo dan Asma Sembilan, maka praktisi Laduni Asma-9, diharapkan memiliki laduni, yaitu kemampuan yang diperoleh dari Allah melalui jalan pendekatan diri kepada Allah dengan jalan riyadhoh, melakukan doa dan awrad dari Asma Walisongo maupun Asma Sembilan. Seperti pendapat ulama diatas, bahwa pada hakekatnya, kita bisa memperoleh laduni, kuncinya adalah kesucian hati. Kesucian hati disini, bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan pengamalan asma sembilan maupun asma’ walisongo ini, yang insya Allah tidak bertentangan dengan syareat Islam. Sebagai contoh tahapan awal dari asma walisongo, adalah doa yang diambil dari surat at taubah ayat 128-129. Juga, seperti dikatakan diatas, bahwa laduni bisa dicapai apabila otak rasional dan otak intuitif telah digunakan secara maksimal, sehingga hidayah atau informasi yang akurat dari Allah akan turun (laduni).
Kegunaan Ilmu Laduni Hikmah Asma-9
Manfaat dari Ilmu Laduni Hikmah Asma 9, banyak sekali, karena merupakan intisari doa dari segala hajat. Ilmu Laduni Hikmah Asma-9 ini bisa dimanfaatkan untuk pengobatan medis dan non medis, bela diri, dan conditioning keadaan sesuai dengan keinginan kita, misalnya untuk menghancurkan kekuatan negatif yang ada di suatu lokasi, mereduksi kemarahan orang lain, pukulan jarak jauh, mengunci ilmu gaib, pengasihan, dan lain sebagainya.
Bagaimana belajar Ilmu Laduni Hikmah Asma-9
Siapa saja, laki-laki/perempuan, tua/muda yang beragama Islam dan telah balikh bisa mengikuti atau belajar Ilmu Laduni Hikmah Asma-9. Biaya/ Course Fee Ilmu Laduni Hikmah Asma-9Untuk mendapatkan pembangkitan Ilmu Laduni Hikmah Asma-9 berikut manualnya, anda harus memberikan mahar sebesar Rp. 500.000,- (level praktisi). Inisiasi bisa dilakukan secara jarak jauh maupun dekat, dengan hasil yang sama.
Website : http://mahadewa-kalashakti.com
Hubungi Kami :
Jokotry Abdul Haqq, Jl. Sawi No. 16A RT 04 RW 06, Kedungmundu,
Semarang 50273, Central Java, Indonesia
Emai : jokotry@indosat.net.id or jktry29@yahoo.com HP : +6281127 9108
No Rekening : 136-00-0555678-9 Bank Mandiri Capem Kawasan Industri
Candi Semarang, atas nama : Joko Try
©Ilmu Laduni Hikmah Asma’-9, All Right Reserved-Semarang 2007
