Friday, December 26, 2014

Keselamatan



Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wata’ala, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam, dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan -Nya.. Amma Ba’du:
Sesungguhnya di antara nikmat yang paling besar yang diberikan oleh Allah Subhanahu wata’ala kepada para hamba -Nya adalah nikmat Iman, Islam, dan nikmat  sehat. Allah Subhanahu wata’ala berfirman tentang Nabi Hud alaihis salam pada saat dia berbicara kepada kaumnya: 


Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." (QS. Hud: 52).
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari di dalam kitab shahihnya dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam bersabda, “Dua nikmat yang mana banyak manusia merugi padanya yaitu nikmat sehat dan kekosongan”. 

Dan Al-Gubn, berarti membeli suatu barang yang dengan harga yang lebih mahal dari yang sewajarnya, dan orang yang sehat badannya serta waktu luang dari segala aktifitas yang ada pada dirinya namun tidak dipergunakan untuk memperbaiki akheratnya, orang yang seperti ini disebut merugi. Diriwayatkan oleh Al-Turmudzi dari Ubaidillah bin Muhsin Al-Huthami berkata: Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang pada waktu paginya merasakan ketentraman hati, sehat pada jasmaninya, dia memilki makanan untuk hari itu maka sungguh sekan dunia telah dikumpulkan untuk dirinya”. 

Sabda Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam yang artinya: (merasakan ketentraman dalam hatinya) maksudnya adalah merasa aman di dalam hatinya, aman terhadap sanak keluarga dan hartanya

Sabda Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam yang artinya: (Sehat pada jasmaninya) maksudnya adalah sehat dan selamat dari segala cacat dan penyakit.
Dan Sabda Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam: (dia memilki makanan untuk hari itu), maksudnya makanan yang mencukupi kebutuhan hidupnya untuk hari itu dengan cara yang halal.
Sabda Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam yang artinya: “maka sungguh sekan dunia telah dikumpulkan untuk dirinya”. Maksudnya dunia telah terkumpul untuk dirinya. Maka barangsiapa yang diberikan oleh Allah Subhanahu wata’ala berupa sehat badan dan aman di dalam hati di manapun dia berada, merasa cukup dalam kehidupannya dengan mendapat makanan pada hari itu, keluarga selamat, maka sungguh Allah Subhanahu wata’ala  telah mengumpulkan bagi  orang tersebut semua nikmat seseorang yang mengusai dunia namun tidak mendapatkan kenikmatan yang lain, maka hendaklah dia menyambut hari tersebut dengan bersyukur kepada Allah Subhanahu wata’ala yang memberikan nikmat, menyalurkan nikmat dalam ketaatan kepada -Nya bukan dalam kemaksiatan.

Maka di antara tuntutan yang paling agung dan tingkatan paling tinggi yang harus diraih oleh seorang mu’min adalah meminta kepada Allah Subhanahu wata’ala agar dirinya diberikan kesehatan. Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban di dalam kitab shahihnya dari Rifa’ah bin Rafi berkata: Abu Bakr berdiri pada mimbar kemudian menangis dan berkata: Sesungguhnya Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam berdiri pada tahun pertama di atas mimbar kemudian menangis dan bersabda, “Mintalah kepada Allah Subhanahu wata’ala agar diberikan ampuan dan afiat, sesungguhnya seseorang tidak diberikan sesuatu yang lebih baik setelah keyakinan kecuali afiat”. 

Ibnul Qoyim rahimahullah berkomentar tentang hadits di atas: Dia menghimpun antara dua afiat yaitu afiat pada sisi agama dan dunia, dan seorang hamba tidak akan mendapat kebaikan baik di dunia dan akherat kecuali dengan keyakinan dan afiat. Dengan keyakinan seseorang bisa menolak segala siksa di akherat sementara dengan afiat seseorang bisa menolak penyakit duniawi di dalam hati dan badannya, maka dia telah mengumpulkan kemaslahatan perkara akherat dalam satu kalimat dan kemaslahatan seluruh perkara dunia pada satu kalimat”. 
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah  dari Abi Hurairah radhiyallahu’anhu berkata: Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada do’a yang dipanjatkan oleh seorang hamba yang lebih baik dari: 
اللهم إني أسألك المعافاة في الدنيا والآخرة
“Ya Allah aku memohon kepadamu sehat di dunia dan akherat”.  

Maka Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam menjelaskan di dalam hadits ini bahwa perkara yang paling baik yang dipinta oleh seorang hamba adalah agar dia diberikan afiat oleh Allah Subhanahu wata’ala, sebab modal yang paling besar dan penopang yang paling agung agar seseorang bisa meraih kebahagiaan dunia dan akherat adalah merasakan sehat dan afiat.

Diriwayatkan oleh Al-Bazzar di dalam kitab Kasfil Astar dari Anas bin Malik bahwa Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam melewati suatu kaum yang ditimpakan musibah atas mereka. Maka Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam bersabda, “Tidakkah orang-orang ini tidak memohon kepada Allah agar dihindarkan darinya”. 

Di dalam hadits ini dijelaskan bahwa meminta kepada Allah Subhanahu wata’ala agar diberikan penjagaan akan menolak setiap bencana, mengangkat setiap ujian. Oleh karena itulah hadits Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam ini datang dengan kalimat pertanyaan yang berarti pengingkaran. Seakan-akan Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam bersabda kepada mereka: Bagiamana kalian bertahan meninggalkan diri kalian di dalam bencana dan ujian ini? Padahal kalian bisa mendapatkan penawar yang pamungkas bagi bencana tersebut, yang mengobati dan menyembuhkan apa yang menimpa kalian yaitu berdo’a kepada Allah Subhanahu wata’ala agar diberikan afiat (perlindungan) dan meminta kepada -Nya agar Dia menolak semua bencana yang telah terjadi dengan mengucapkan do’a yang sangat cukup ini. Hal ini menjadikan jiwa menjadi giat dan hati menjadi terang, yaitu dengan memanfaatkan penawar ini pada setiap kali penyakit itu turun, pada setiap kali bencana menyentuh dan pada saat setiap cobaan datang. Seorang hamba yang shaleh pernah berkata, “Perbanyaklah meminta kepada Allah Subhanahu wata’ala agar Dia berkenan memberikan afiat, sebab jika seorang yang ditimpa suatu bencana sekalipun bencana tersebut sangat keras namun dia tidak akan aman terbebas dari bencana yang lebih besar, sesungguhnya orang yang sedang tertimpa suatu ujian dengan bencana yang parah tidak lebih berhak untuk memanjatkan do’a dari orang yang sedang sehat yang tidak juga bisa menjamin bagi dirinya selamat dari bencana. Tidaklah orang yang mendapat bencana pada hari ini kecuali dia terbebas dari bencana pada hari sebelumnya, dan tidak pula orang yang diuji pada keesokan hari kecuali dia termasuk orang yang sehat pada hari ini.

Dan orang yang mengunjungi rumahsakit-rumahsakit Islam sambil menyaksikan berbagai penyakit kronis yang diderita oleh saudara-saudaranya, di mana ilmu medis modern sudah mengalah untuk menangani sebagian penyakit. Maka hendaklah bagi orang yang beriman untuk memuji Allah Subhanahu wata’ala baik pada waktu pagi dan petang atas nikmat afiat yang telah dianugrahkan oleh -Nya.

Dan Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam meminta kepada Allah Subhanahu wata’ala siang dan malam agar diberikan kesehatan, bahkan pada saat beliau beranjak untuk tidur. Diriwayatkan oleh Abu Dawud di dalam kitab sunannya dari Ibnu Umar berkata: Rasulullahn shalallahu’alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan do’a-do’a di bawah ini baik pada awaktu malam dan pagi: 
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ.
“Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah! Peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran -Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ulat atau bumi pecah yang membuat aku jatuh dan lain-lain).” 

Abu Dawud berkata, “Waki’ berkata, maksudnya adalah dia tenggelamkan ke dalam bumi. Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shaihnya dari Abdullah bin Al-Harits, dia menceritakan tentang Abdullah bin Umar RA bahwa dia memerintahkan seseorang pada saat akan tidur hendaklah seseorang berkata: اللهم خلقت نفسي.... )Ya Allah Engkau telah menciptakan diriku…”. Dan Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam berkata pada akhir hadits tersebut: (اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ) artinya Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon keselamatan. Maka seorang lelaki berkata kepadanya:  Apakah do’a ini engkau dengar dari Umar?. Maka Ibnu Umar berkata, “Aku telah mendengarnya dari orang yang lebih baik dari Umar, aku mendengarnya dari Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam”. 

Afiat di dunia berarti Allah menolak dari seorang hamba semua bentuk penyakit dan bencana seerta segala yang mendatangkan kebencian dan keburukan. Sedangkan afiat di akhirat maksudnya adalah Allah Subhanahu wata’ala menghindarkan seorang hamba dari segala kesengsaraan akibat kedahsyatan dan kegentingan hari kiamat, maka permohonan hamba tidak keluar dari dua macam tuntutan ini.

Dan Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam berlindung kepada Allah Subhanahu wata’ala dari segala penyakit yang buruk. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam musnadnya dari Anas RA bahwa Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam bersabda: 

اللهم إني أعوذ بك من البرص والجنون والجذام وسيئ الأسقام
Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, kusta dan penyakit buruk”. 
 Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam juga telah memberikan petunjuk bagi umatnya agar memanfaatkan waktu sehatnya sebelum datangnya waktu sakit. Diriwayatkan oleh Al-Hakim di dalam kitab Al-Mustadrok dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam, “Jagalah lima perkara sebelum datangnya lima perkara: …dan disebutkan padanya: Jagalah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.  Dan Ibnu Umar radhiyallahu’anhu sebagaimana disebutkan di dalam shahih Al-Bukhari berkata, “Apabila engkau berada pada waktu pagi maka janganlah menunggu waktu sore dan apabila engkau berada pada waktu sore maka janganlah menunggu waktu pagi, dan manfaatkanlah waktu sehatmu untuk masa sakitmu dan manfaatkanlah masa hidupmu untuk kemaslahatan masa matimu”.( )( )

Segala puji bagi Allah Subhanahu wata’ala Tuhan semesta alam, semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu’alaihi wasallam dan kepada keluarga, shahabat serta seluruh pengikutnya yang setia sampai hari kiyamat.

(sumber : www.islamhouse.com)